Waspadai Keputihan Yang Terjadi Pada Anak,- Selamat datang kembali ladies, senang berjumpa kembali dengan Anda semua. Seperti biasa, masih soal keputihan, kali ini saya akan memberikan informasi menarik soal keputihan yang terjadi pada anak. Mungkin Anda bertanta-tanya benarkah keputihan bisa menyerang anak-anak bahkan anak yang belum berusia remaja? Jawabannya adalah iya, keputihan bisa menyerang anak-anak bahkan sebelum mereka mengalami masa pubertas.


 Ada beberapa penyebab yang bisa membuat anak mengalami keputihan. Penyebab tersebut terbagi kedalam dua faktor, yakni faktor luar dan faktor dalam.


Untuk faktor dari dalam, keputihan yang terjadi pada anak penyebabnya adalah belum berkembangnya alat kelamin si kecil, yang utamanya adalah bibir luar kemaluan sehingga peradangan. Lemak yang berada pada kemaluan anak masih tipis sehingga menyebabkan lubang kencung maupun lubang kemaluan (vestibilum) belum terlindungi dengan maksimal. Hal lainnya adalah karena pada kemaluan anak-anak belum ditumbuhi rambut yang mana fungsinya adalah sebagai pelindung. Letak lubang kemaluan pada bayi dan anak juga masih sangat dekat dengan anus, sehingga mudah terkontaminasi oleh bakteri dari anus maupun iritasi akibat feses (kotoran). Hal lainnya adalah pH atau keasaman vagina cenderung netral dan basa (alkalis). Ini memudahkan bakteri berkembang biak. Sedangkan jika untuk bayi, pada dua bulan pertama kadar hormon estrogen yang terbawa dari ibu masih tinggi, keadaan ini yentu akan mmepengaruhi jumlah cairan vagina. Sementara pada anak pra pubertas, peningkatan hormon estrogen terjadi lagi sehingga mempengaruhi peningkatan produksi cairan yang melapisi dinding vagina.


 Sedangkan untuk faktor luar, keputihan pada anak terjadi karena adanya infeksi bakteri dan jamur. Kurang bersih dalam membersihkan / sehabis cebok / cara cebok yang salah dari belakang ke depan, akan memudahkan kotoran dari anus masuk kedalam vagina. Hal inilah yang tentunya bisa menyebabkan keputihan.


Biasanya, setelah buang air kecil, daerah kemaluan anak tidak dikeringkan secara saksama sehingga celana dalamnya basah dan menimbulkan kelembapan di sekitarnya. Ditambah sisa air seni yang dapat menyebabkan iritasi dan gatal, sehingga bisa menimbulkan keputihan.  Pada anak usia 5-10 tahun, lakukan pengecekan alat kelamin dan anggota badannya paling tidak semunggu 2 kali. Pada suai ini anak-anak sangat rentan mengalami keputihan karena ia sudah tidak mau dibantu ketika diceboki, sementara keterampilan merawat organ intimnya belum dikuasai benar. Kesalahan yang banyak dilakukan orangtua yang menimbulkan keputihan adalah menaburkan bedak terlalu banyak pada daerah kelamin bayi dan anak usai mandi atau saat mengganti popok. padahal, serbuk bedak merupakan benda asing yang dapat menimbulkan keputihan.

Perhatikan kebersihan yang seharusnya diperhatikan oleh orang tua. Ajarkan anak-anak Anda untuk selalu menjaga kebersihan dan ajarkan untuk membersihkan organ-organ tertentu denan benar khususnya organ kemaluan anak.

Nah bagaimana? Jika Anda sangat peduli terhadap kesehatan anak Anda sebaiknya lakukan hal-hal yang harus dilakukan seperti penjelasan artikel diatas. Semoga artikel mengenai Waspadai Keputihan Yang Terjadi Pada Anak dapat membantu Anda agar selalu waspada dan memperhatiakn kesehatan Anak dimulai dari sekarang. Kesehatan adalah hal yang sangat penting untuk anak bahkan untuk kita semua. Jadi, mulailah hidup sehat dan terapkan juga pada pola hidup anak Anda. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya. Salam sehat! :)